32 Calon Siswa di SMA N 1 Kota Tangerang, Berpotensi Lahapan Mafia Dunia Pendidikan

BAGIKAN:

Keterangan; Foto adalah Ilustrasi

TANGERANG, Jurnalkota.com, – Setelah resmi dibuka oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten pada pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 untuk jenjang SMA N dan SMK N, kini ditemukan kejanggalan pada pendaftaran peserta didik di SMA N 1 Kota Tangerang yang sudah masuk sistem sebanyak 256 siswa dari target total 288 siswa delapan rombel.

Terbaru tercatat dalam sistem pendaftaran di SMA N 1 yakni melalui jalur Zonasi sebanyak 128 siswa, Afirmasi 38 siswa, Perpindahan tugas orang tua 9 siswa dan diisi anak guru 4 siswa. Sementara Jalur prestasi akademik tercatat siswa berprestasi 46, siswa belum lapor diri 2 siswa. Untuk Non akademik tercatat 31 siswa yang belum lapor diri 2 siswa dari 31 daya tampung.

Jumlah terkini siswa yang masuk dalam sistem PPDB di SMA N 1 yakni sebanyak 256 siswa dari total 288 dengan delapan rombel. Jika SMA N 1 hanya membuka tuju rombel, pastinya jumlah siswa yang saat ini berjumlah 256 akan berlebih sebanyak empat siswa (7×36=252). Namun jika SMA N 1 membuka 8 rombel, tentu kekurangan 32 siswa yang tidak masuk sistem PPDB.

Aturan Baru Ketentuan Jumlah Peserta Didik Perrombel dan ketentuan jumlah maksimal rombel tingkat SMA dan SMK telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia (Permendikbudristek) Nomor 47 Tahun 2023, tentang standar pengelolaan pada pendidikan jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah, bahwa per rombel sebanyak 36 siswa.

“Saat ini 32 siswa berpotensi menjadi titipan mafia pendidikan. Pasalnya, 32 siswa yang tidak masuk sistem sepertinya akan masuk lewat belakang,” ujar M. Zulham syah, Direktur Investigasi LP2KP (Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah) saat ditemui wartawan diruang kerjanya, (09/07/2024).

Baca juga:  Disinyalir Ada Penyalahgunaan Dana BOS, Kepsek SMA Negeri 1 Matauli Pandan Enggan Buka Bukaan

Lanjut kata Zulhamsyah, menitip lewat jalur belakang hal itu sudah menjadi mainan para penjahat dunia pendidikan setiap kali sistem PPDB tahun ajaran baru dimulai, dengan kalimat, “main belakang”. Permainan lewat belakang tentu bukan rahasia umum lagi di sekolah berkelas seperti SMA N 1, seperti biasanya sudah ada yang atur antara oknum di sekolah dengan makelar tertentu agar bisa dimanfaatkan untuk mencari keuntungan.

Beredar isu dimasyarakat, untuk masuk ke SMA N 1 lewat jalur belakang, orang tua calon siswa dimintai biaya sebesar 25 juta sampai 30 juta per siswa. Selanjutnya Zulhamsyah mengatakan, pihak nya akan segera berkoordinasi dengan inspektorat Banten dan Ombudsman Banten untuk mengawal proses pendaftaran di SMA N 1 Kota Tangerang, agar terhindar dari praktek percaloan atau menitip siswa lewat belakang. Hingga berita ini dimuat pihak sekolah SMA N 1 belum bisa dikonfirmasi oleh awak media ( Red )

Editor : Enjelina

BAGIKAN: