Marak Pungutan Untuk Siswa, Ispektorat Diminta Periksa Pengunaan Dana BOS di SMA IP YAKIN Cengkareng Jakarta Barat

BAGIKAN:

Keterangan: Foto adalah Ilustrasi

JAKARTA, jurnalkota.com-Sorotan terkait maraknya pungutan di sekolah SMA IP YAKIN Cengkareng Jakarta Barat kian tajam. Pasalnya, usai disorot tentang biaya daftar ulang sebesar 700 ribu dan foto Ijazah 50 ribu berikut administrasi Ijazah 200 ribu, kini beragam pungutan pun diadukan oleh beberapa sumber ke Redaksi jurnalkota.com.

Dari aduan publik yang minta jati dirinya tidak disebutkan, ternyata guru dikelas dimana setiap anak wajib membayar biaya setiap ada ulangan harian yakni sekitar 2 ribu sampai 3 ribu per hari. Memang tidak seberapa tapi jika dikalikan dengan jumlah siswa yang mencapai 30 orang 1 kelas dan ditambah kelas lain itu menjadi cukup besar jumlah duit tersebut. Menurut sumber, belum lagi jika murid mendapatkan nilai yg dibawah KKM, kalau murid tersebut tidak mengerjakan ulang tugasnya maka murid tersebut wajib bayar uang sebesar 2 ribu.

“Itu pengalaman yang saya rasakan saat ini selama menjadi siswa SMA IP YAKIN. dan biaya pungutan ulangan harian dari beberapa guru tersebut tetap berjalan sampai sekarang,” kata sumber ke Redaksi jurnalkota.com.

Selain pungutan tentang harian itu, adalagi pungutan biaya uang renang dan olahraga lari dari guru olah raga. Dimana setiap siswa wajib membayar Rp100.000. Kebingungan murid kian menjadi, karena biaya yang dikutip pihak sekolah sangat mahal. Sedangkan harga untuk tiket berenang itu per orang cuma dikenakan Rp30.000 week end dan Rp 25.000 week day. Dari situ dapat dijumlah persiswa pihak sekolah (oknum) telah mengantongi keuntungan pribadi 45 ribu per siswa. Pertanyaan nya, kenapa setiap siswa dikenakan biaya Rp 100.000, jelas itu tentu sangat mahal dan ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh oknum di sekolah untuk meraup keuntungan pribadi.

Baca juga:  Aroma Konspirasi Terendus di Proyek Bunker RSUD Banten, Begini Kata Ispektorat!

“Kami anak murid jadi tau hal yang disembunyikan oleh sekolah ini. Namun masih ada beberapa keluhan lagi terhadap beberapa guru guru yang masih meminta biaya uang ulangan harian entah fotocopy ataupun remedia. Jadi dana BOS itu kegunaan nya untuk apa, lebih parahnya kalau kami telat bayar pihak sekolah langsung memotong dari dana KJP kami. Tolong kepada pihak inspektorat dan APH untuk diusut sampai tuntas terkait pungutan ini karna sangat meresahkan,” ungkap sumber.

Sementara itu Kepala sekolah, Daswati, S. Pd. Menyampaikan dalam klarifikasi nya, kalau pihak sekolah mulai dari aturan perbelanjaan sampai pencairan terkait penyerapan dana BOS dibelanjakan melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa sekolah dilaksanakan dengan mekanisme daring melalui SIPLah.

Dirinya juga mengatakan, pencairan dana Bos juga melalui Bank DKI dan tidak ada dana BOS sampai kepada rekening pribadi apalagi untuk penyalahgunaan. Selain itu tetkait kegiatan kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang ada biaya tambahan dari murid. Menurutnya, semua itu dilaksanakan sekolah melalui rapat bersama dengan para wali murid. Namun dirinya tidak menyangkal terkait dana KJP dipotong oleh pihak sekolah kalau ada murid tidak melunasi utang biaya yang telah dibebankan.

Kasudin Pendidikan Jakarta Barat ‘Diding Wahyudin’ langsung merespon aduan publik terkait maraknya pungutan disekolah SMA IP YAKIN Cengkareng Jakarta Barat. Pihak nya langsung memerintahkan tim dari Sudin untuk mengecek aduan tersebut. Namun hingga berita ini dimuat, senin 8 September 2024, belum ada hasil yang disampaikan pihak Sudin terkait pengecekan ke sekolah SMA IP YAKIN.

“Sedang di cek tim sudin Kasi SMA dan SMK, Pak Muklis dan bu budi. Sedang dikoordinasikan bang oleh tim dengan sekolahan, ” sebutnya lewat pesan Whatsapp. (Red)

BAGIKAN: